Terkadang aku kesal dengan diriku
sendiri, “mengapa aku selalu punya cinta begitu kuat diwaktu yang tidak tepat?”
sebuah pertanyaan yang tidak pernah bisa aku jawab.
Terkadang akupun merasa semua
tidak adil. Apa yang sudah aku siapkan secara matang, hal yang sengaja aku
siapkan dengan begitu baik dan susah payah tetapi justru aku mendapatkan
apa-apa yang belum tersiapkan. Hati dan logika terkadang berbalik, sudah sangat
berjuang dengan gejolak diri sendiri untuk mencoba memaklumi dan belajar
ikhlas, tapi lagi-lagi semua seakan sia-sia.
Terkadang akupun geram dengan hal
yang dilakukan tidak sekeras apa yang aku lakukan. Tidak, aku tidak bermaksud
membandingkan. Hanya saja, aku ini perempuan.
Terkadang juga aku ingin sekali
bertanya langsung pada Tuhan tentang bagaimana pasangan hidup itu sebenarnya?
Seperti apakah seharusnya dia?
Akupun ingin rasanya memiliki
cermin besar dan bertanya kedalam; “harus seperti apakah aku untuk menjadi
pendamping hidup seorang yang baik?”
Terkadang aku rindu hangatnya
pelukan dan ingin rasanya pulang. Pulang ketempat yang aku merasa aman dan
sangat nyaman. Pulang ke tempat yang aku merasakan tiada hentinya hujan
kebahagian dan kasih sayang. Pulang ketempat dimana pendamping hidupku selalu
ada didalam.
.
.
.
.
.
.
Tapi..
Aku tidak tau jalan pulang, aku tidak
tau harus bagaimana untuk pulang. Sudah aku upayakan semua, tapi aku belum
merasa aku berada di “rumah” tempat aku pulang.
Tia Karina Putri
Do not allowed to copy without permission
Tidak ada komentar:
Posting Komentar